Jumat, 05 Desember 2014

Diskriminasi

Diskriminasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb). Kebanyakan diskriminasi ini terjadi karena faktor sosial dan karena ego dari seseorang atau sekelompok pihak tertentu. Dalam pasal 1 butir 3 UU No. 39/1998 tentang HAM disebutkan pengertian diskriminasi adalah "Setiap pembatasan, pelecehan atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang poliik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.

Beberapa contoh kasus diskriminasi antara lain:
- Konflik kekerasan berlatar belakang agama di Maluku yang telah menelan korban yang banyak, yakni 8.000-9.000 orang meninggal dunia, dan telah menyebabkan kerugian materi 29.000 rumah terbakar, 45 masjid, 47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan, dan 4 bank hancur. Rentang waktu konflik terjadi selama 4 tahun.
- Di Kota Padang Sidempuan terdapat anak yang ditolak mendaftar di sebuah sekolah menengah kejuruan karena anak tersebut cacat kaki. Pihak sekolah menyatakan penolakan tersebut berdasarkan pada SK Walikota.
- Konflik Sampit yang berlatar belakang etnis, yakni antara Dayak dan Madura, telah menyebabkan 469 orang meninggal dunia dan 108.000 orang mengungsi
- Beberapa perempuan di Bali menjadi korban banyak perusahaan yang mementingkan kecantikan seseorang dan lebih mementingkan laki-laki daripada perempuan
- Di sebuah sekolah terjadi percekcokan antara seorang pelajar kulit putih dan kulit hitam. Pelajar kulit putih itu mengancam lawannya dengan menggantung sebuah tali di pohon yang disimpul bak tali yang dipersiapkan buat pesakitan hukuman mati. Masyarakat kulit hitam tidak dapat menerima penghinaan itu. Ironisnya petugas polisi dan hakim pengadilan setempat bukannya menyikapi aksi pelajar kulit putih, mereka malah memenjarakan pelajar kulit hitam.

Selasa, 28 Oktober 2014

Sistem Pendidikan di Indonesia

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini memprihatinkan. Menurut BBC pada tanggal 27 November 2012,sistem pendidikan di Indonesia menempati peringkat terendah di dunia bersama Meksiko dan Brazil. Lalu apakah yang membuat pendidikan di Indonesia seperti ini?
Terdapat beberapa kelemahan sistem pendidikan di Indonesia. Pertama, siswa Indonesia mayoritas bertindak pasif karena siswa hanya menerima pelajaran saja tanpa penerapan. Kedua, masalah pendanaan (dalam hal ini dana BOS) tidak terorganisir dengan baik. Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa tidak mampu yang tidak dapat bersekolah. Yang membuat semakin miris, terdapat oknum guru yang menggunakan dana BOS untuk kepentingan pribadi. Ketiga, mayoritas siswa di Indonesia hanya mengejar nilai rapor, bukan mengejar ilmu pengetahuan serta pendidikan karakter. Hal tersebut membuat banyak siswa yang stres saat menjelang ujian, yang membuat siswa melakukan berbagai kecurangan dan ilmu dari pelajaran tersebut tidak didapatkan. Dalam hal pendidikan karakter banyak siswa yang terjerumus ke hal yang melenceng seperti narkoba, seks bebas dan sebagainya. Keempat, standar pendidikan di Indonesia antar daerah tidak sama. Hal tersebut terlihat kebanyakan sekolah kampus yang bermutu terdapat di Jawa sedangkan di daerah lain terdapat ketimpangan.
Saran saya agar pendidikan di Indonesia lebih baik antara lain:
1. Ubah metode pendidikan yang dapat membuat siswa bertindak aktif
2. Dana BOS harus diorganisir dan dikontrol dengan baik agar tidak terjadi penyelewengan dan siswa tidak mampu dapat mengenyam pendidikan
3. Pengejaran ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter harus lebih ditingkatkan agar siswa semakin berilmu dan memiliki moral yang baik
4. Harus dilakukan pemerataan pendidikan hingga ke pelososk negeri


Selasa, 07 Oktober 2014

Budaya asing yang berpengaruh di Indonesia


Sebelum membahas kebudayaan asing yang berpengaruh di Indonesia, saya akan menjelaskan pengertian budaya. Menurut KBBI, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Kebudayaan asing masuk ke Indonesia karena adanya globalisasi dimana berdampak pada kebudayaan-kebudayaan yang dapat bebas “keluar masuk” dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Kebudayaan-kebudayaan yang masuk ada yang berdampak positif dan negatif. Dampak positif ini bisa membuat masyarakat lebih maju sedangkan dampak negatif dapat merusak moral bangsa.

Budaya asing yang masuk ke Indonesia terdapat pada tarian. Salah satunya adalah breakdance. Breakdance adalah salah satu unsur tarian hip hop. Breakdance terdiri dari beberapa jenis seperti top rock (gaya yang bertumpu pada gerakan kaki yang menari, top rock harus menikuti ritme yang dimainkan dj, karena akan mengurangi penilaian jika dimainkan saat battle), power move (tarian yang melibatkan kekuatan tubuh dan kelenturan tubuh), freeze (gaya yang dipakai di akhir maupun di tengah – tengah tarian kita, freeze adalah gerakan yang sangat membutuhkan kekuatan fisik, jika fisik tidak kuat freeze dapat dimainkan sebentar). Dewasa ini, sudah banyak generasi muda yang hobi melakukan breakdance, bahkan siswa sekolah dasar pun bisa melakukan tarian ini. Kini sudah terdapat berbagai komunitas-komunitas breakdance untuk menyalurkan hobi breakdance dan berbagi gerakan breakdance yang baru.

Dari contoh tersebut, budaya asing menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah dapat mengenal tarian-tarian yang berasal dari luar. Sedangkan dampak negatifnya banyak generasi muda yang melupakan tarian dalam negeri. Selain itu, tarian (dalam contoh ini breakdance) tanpa keahlian khusus dapat menimbulkan cedera karena gerakannya yang cukup ekstrim.