Minggu, 29 Maret 2015

Hubungan Antara Manusia dengan Budaya

Manusia adalah makhluk Tuhan yang diciptakan paling sempurna dibandingkan makhluk Tuhan lainnya. Sebagai makhluk yang sempurna, manusia tentu memiliki budaya yang berkembang pada setiap insan dan setiap kelompok manusia. Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya memiliki pengertian suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari beberapa unsur, yaitu agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta struktur sosial, religius, dll. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Budaya pada setiap manusia ini berbeda ditinjau dari daerahnya. Sebagai contoh di wilayah pedesaan terdapat budaya gotong royong baik dalam membersihkan lingkungan maupun dalam membangun rumah. Sedangkan pada wilayah perkotaan, gotong royong ini berkurang bahkan hampir punah. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung individualisme. Dalam cakupan yang lebih luas terdapat perbedaan budaya antara barat dan timur. Dari segi musik contohnya di Indonesia kita mengenal genre musik dangdut, keroncong, dsb. Sedangkan di barat terdapat genre musik hiphop, rap, jazz, dsb. Dari segi budaya bahasa terdapat beberapa negara yang tetap mempertahankan bahasanya dan tidak mau berkomunikasi memakai bahasa lain. Seperti yang terjadi di Perancis dan Jepang, mereka tidak akan mau berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa Inggris.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya