Sabtu, 06 Juni 2015

Harapan...


Harapan atau asa adalah bentuk dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau sebuah kejadian akan berbuah kebaikan di masa yang akan datang. Setiap manusia selalu mempunyai harapan karena manusia akan mengalami berbagai kejadian hidup yang membuat manusia mempunyai harapan terhadap kejadian kejadian tersebut. Dan setiap manusia dapat membuat harapan tersebut menjadi kenyataan jika seseorang berdoa sekhusuk-khusuknya dan berusaha semaksimal mungkin tanpa mengenal lelah.

Harapan seseorang berbeda-beda tergantung apa yang sedang dihadapinya. Pertama, seorang mahasiswa mempunyai harapan agar bisa lulus dengan predikat cum laude, ia pun rajin belajar mulai dari semester awal hingga sidang skripsi untuk mewujudkannya. Pada kasus lain, seorang pegawai berharap agar suatu hari ia dapat promosi jabatan, ia pun kerja keras untuk mendapatkannya dengan cara datang di tempatnya kerja selalu tepat waktu dan membuat terobosan-terobosan untuk memajukan institusi tempatnya kerja. Orang yang sudah terkena masalah berat pun mempunyai harapan. Contoh, seseorang yang telah tersandung kasus pengedaran narkoba mempunyai harapan agar nama baiknya bisa kembali pulih dengan cara membuat karya karya yang dapat menarik perhatian orang. Seseorang pun dapat mempunyai harapan setelah orang tersebut meninggal. Contoh, seseorang menuliskan wasiat agar dikuburkan di pemakaman X didekat keluarga yang telah mendahuluinya. 

Dapat disimpulkan bahwa apapun kondisi seorang manusia, manusia selalu mempunyai harapan harapan yang harus tercapai. Jika manusia tidak mempunyai harapan, hati nuraninya dianggap telah mati.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Harapan

Rabu, 03 Juni 2015

Fobia Pada Diri Manusia


Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal atau fenomena. Mungkin kita memiliki fobia fobia tertentu yang mungkin dapat menghambat hidup kita. Seseorang mungkin saja dapat memiliki suatu fobia jika sudah memiliki objek yang ditakutinya lalu selalu berhadapan dengan objek tersebut sehingga tidak dapat menahan fobia. Ketakutan tersebut dapat berasal dari pengalaman buruk terhadap fobia tersebut, merasa jijik dengan objek fobia, dsb.

Terdapat berbagai macam fobia diantaranya: 
1. Social phobia, yaitu takut bersosialisasi dengan orang lain. Penderita fobia ini memiliki ketakutan fisiknya dihina orang lain, tidak percaya diri ketika menghadapi orang lain, dan orang menilai buruk segala sikapnya. Mungkin saja penderita fobia ini memiliki pengalaman buruk ketika bersosialisasi dengan orang lain seperti dibully dan pengalaman buruk lainnya.
2. Arachnophobia, adalah ketakutan akan laba-laba. Penderita fobia ini akan merasa geli bahkan mengalami histeris yang berlebihan ketika ada laba-laba didekatnya bahkan menyentuh tubuhnya. Penderita fobia ini biasanya memiliki stigma yang berlebihan akan rasa jijik atau takut terkena bisa dari jenis laba-laba tertentu (contohnya tarantula).
3. Neophobia, adalah ketakutan terhadap segala hal baru. Penderita fobia ini biasanya berasal dari suku terasing yang memegang prinsip tidak mau menerima hal baru dari dunia luar atau seseorang dari generasi terdahulu yang kukuh mempertahankan benda dan budaya yang sudah lama.
4. Triskaidekaphobia, adalah ketakutan terhadap angka 13. Penderita fobia ini adalah seseorang yang terlalu mempercayai mitos angka 13 dan segala hal yang berkaitan dengan 13 adalah suatu kesialan. 
5. Claustrophobia, adalah ketakutan akan ruangan sempit. Seseorang yang mengalami fobia ini akan mengalami kepanikan luar biasa, berkeringat dingin dan gugup ketika berada pada ruangan sempit. Penderita fobia ini biasanya pernah megalami hal buruk dengan ruangan sempit seperti terjebak dalam lift dengan waktu yang lama, terjebak dalam wc umum, dsb.
6. Emetophobia, adalah ketakutan mual dan muntah. Penderita fobia ini merasakan jijik yang berlebihan ketika melihat atau mendengar suara mual atau muntah sehingga otak dari penderita akan mendoktrin penderita untuk mual atau muntah.
7. Arithmophobia, adalah ketakutan terhadap angka. Biasanya penderita mempunyai daya nalar berfikir matematis yang kurang dan selalu mendapat nilai jelek pada pelajaran yang menghitung angka sehingga selalu takut dengan angka.

Fobia-fobia tersebut sebenarnya dapat disembuhkan dengan cara beradaptasi dengan fobia-fobia tersebut dan kita harus mendoktrin pikiran kita bahwa fobia tersebut adalah hal yang biasa saja.

Referensi:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Fobia