M. Fadil Fidrian
57414184
4IA10
1. Kompresi Audio Lossless: Kompresi lossless audio menghasilkan representasi
data digital yang dapat diperluas ke tepat digital duplikat dari stream audio
asli dan menghasilkan 50-60% dari ukuran asli.
- Kesulitan:
Sulit untuk menjaga semua data dalam aliran audio dan mencapai kompresi
substansial. Nilai-nilai dari audio sample berubah sangat cepat.
- Kriteria
Evaluasi: Lossless audio codec tidak mempunyai masalah kualitas suara,
- Penggunaannya
dapat difokuskan pada: Kecepatan kompresi dan dekompresi ,Tingkat
kompresi Ketahanan dan koreksi kesalahan, Dukungan produk Loseless →
format : FLAC
- Pengguna
: audio engineer, audiophiles
2. Kompresi Audio Lossy: Inovasi dari kompresi audio lossy adalah
menggunakan psychoacoustics untuk mengakui bahwa tidak semua data dalam aliran
audio dapat dirasakan oleh sistem pendengaran manusia. Kompresi lossy biasanya
mencapai kompresi yang jauh lebih besar daripada kompresi lossless (data dari 5
persen menjadi 20 persen dari aliran asli).
- Kekurangan:
Data akan dihapus selama kompresi lossy dan tidak dapat dipulihkan oleh
dekompresi Kompresi lossy dapat mengakibatkan pengurangan persepsi
kualitas audio yang berkisar dari tidak ada sampai parah Ciri-ciri Dari
Metode Kompresi Lossy Pada Audio Adaptive Differetial Pulse Code
Modulation, contohnya CCITT G.721,16 tau 32 Kbit/sec – Melakukan encode
dua atau lebih sinyal yang berbeda, perbedaan kuantisasi pada encode
tersebut adalah kehilangan sinyal data suara. – Mengadaptasi terhadap
kuantisasi terhadap beberapa bit dapat digunakan asalkan isi data sinyal
suara sedikit. Linier Predective Coding (LPC) difungsikan untuk
menyesuaikan sinyal data yang ada dengan sinyal suara manusia, kemudian
mengirimkan parameter model suara tersebut ketempat tujuan, seperti sebuah
computer yang dapat berbicara dengan bahasa manusia dengan kecepatan 2,4
kbps. o Code Excited Linear Predicator (CELP) bekerja mirip seperti LPC,
tetapi ada tambahan CELP dapat memancarkan data suara yang salah,
sedangkan PLC tidak, contohnya mutu percakapan audio pada kecepatan 4,8
kbps.
- Kriteria
Evaluasi: Algoritma kompresi Lossy memiliki kekurangan dari segi suara,
karena ada penghapusan data yang tidak masuk dalam ambang batas
pendengaran manusia, sehingga lebih ditujukan pada : Persepsi kualitas
audio,Kompresi faktor ,Kecepatan kompresi dan dekompresi Latency algoritma
(kritis untuk aplikasi streaming real-time) Lossy →format : Vorbis,
MP3
Algoritma MPEG Audio
- Menggunakan filter untuk membagi sinyal audio:
misalnya pada 48 KHz, suara dibagi menjadi 32 subband
- Memberikan pembatas pada masing-masing
frekuensi yang telah dibagi-bagi, jika tidak akan terjadi intermodulasi
(tabrakan frekuensi)
- Jika sinyal suara terlalu rendah, maka tidak
dilakukan encode pada sinyal suara tersebut
- Diberikan bit paritas yang digunakan untuk
mengecek apakah data tersebut rusak atau tidak. Apabila rusak, maka bit
tersebut akan digantikan bit yang jenisnya sama dengan bit terdekatnya
Format Header MP3
File MP3 terdiri dari dua bagian data yaitu:
- Header : berfungsi sebagai tanda pengenal bagi
file MP3 agar dapat dibaca oleh MP3 player yang berukuran 4 byte Beberapa
karakteristik yang dibaca komputer adalah bit ID, bit layer, bit sampling
frequency dan bit mode.
- Data audio : berisi data file mp3.
Teknik kompresi MP3
Beberapa karakteristik dari MP3 memanfaatkan kelemahan pendengaran manusia,
diantaranya:
- Model psikoakustik: Adalah model yang
menggambarkan karakteristik pendengaran manusia. Salah satu karakteristik
pendengaran manusia adalah memiliki batas frekuensi 20 Hz s/d 20 KHz,
dimana suara yang memiliki frekuensi yang berada dibawah ambang batas ini
tidak dapat didengar manusia, sehingga tidak perlu dikodekan.
· Auditory
masking: Manusia tidak mampu mendengarkan suara pada frekuensi tertentu dengan
amplitudo yang jauh lebih tinggi.
· Critical
band: Merupakan daerah frekuensi tertentu dimana pendengaran manusia lebih peka
pada frekuensi-frekuensi rendah. Sehingga alokasi bit dan alokasi sub-band pada
filter critical band lebih banyak dibandingkan frekuensi lebih tinggi.
· Joint
stereo: Terkadang dual channel stereo mengirimkan informasi yang sama. Dengan
joint stereo, informasi yang sama ini cukup ditempatkan dalam salah satu
channel saja dan ditambah dengan informasi tertentu. Dengan teknik ini bitrate
dapat diperkecil.
Beberapa persyaratan dari suatu encoder/decoder MP3:
- Ukuran file terkompresi harus sekecil mungkin
- Kualitas suara file yang telah terkompresi
haruslah sedekat mungkin dengan file asli yang belum dikompresi
- Tingkat kesulitan rendah, sehingga dapat
direalisasikan dengan aplikasi yang mudah dibuat dan perangkat keras yang
"sederhana" dengan konsumsi daya yang rendah
Sumber:
http://pengetahuan.blog.widyatama.ac.id/2017/01/10/kompresi-audio-dan-video/
lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia8.pdf